Minggu, 02 Januari 2011

Kinah Rejo 22, 12, 2010




Rabu, 22 Desember 2010.
Harusnya itu yang tertulis sebagai tanggal posting tulisan ini..
tapi karena sibuk ya...
sekarang bolehlah...hehehe...

Kinah Rejo,
Desa kediaman sang Kuncen Merapi ini kini mulai di padati pengunjung. Entah hanya melihat ataupun sekedar mengasingkan diri dari ramainya kota jogja (salah satunya saya). Kesan pertama ketika sampai di depan jalan masuk desa ini adalah "bayar?". Pikiran negatif saya mulai menggangu "Kok ada sih yang manfaatin kesempatan kaya gini?". Namun setelah menerima kertas parkir dan tiket masuk saya mulai mengerti. disitu tertulis "Dana Pemulihan Merapi Rp. 5000" . saya pun terdiam dan sambil kembai memacu si kuda biru jepang saya.
awalnya takut juga. jangan2 cuma saya sendiri di atas sini? ada orang g ya? secara masih jam 07.00 WIB. Eh, baru 100 meter pikiran itu langsung di bantah oleh mata saya. puluhan motor dan mobil sudah terparkir dengan rapi di tengah padang abu dan bambu2 kering.
Beberapa orang terlihat menikmati pemandangan menyedihkan ini dengan kelurganya. kamera2 bermerk para kuli tinta menyandap makanan lezat ini. beberapa anak muda terlihat mengotori tanah kering ini. tanpa malu mereka bermesra-mesraan di tengah suburnya tanah baru ini.
tidak seperti orang2...saya yang naik sendirian dan hanya bermodal hp kamera ini hanya bisa diam dan bergumam dalam hati sambil terus mengambil gambar sekitar. kadang terlihat mata2 dingin menghakimi kelakuan saya. entah apa yang ada di pikiran mereka, saya tidak perduli selama saya enjoy.hehehehe,
di beberapa puing reruntuhan terlihat para kepala keluarga mengais2 sisa2 rumah mereka. dan indahnya, masih ada satu tiang yang berdiri dengan tegaknya dan mengibarkan bendera Merah Putih tercinta.
di sisi lain, terlihat para kuli pasir mengumpulkan pasir2 yang mereka anggap emas ini.
udah ah...ga tau mau nulis apalagi...
hahahaha...

"Negeri ini bisa bangkit, asal Bangsanya mau saling mengenal satu sama lain."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar