Ketika kita memutuskan untuk berbisnis dengan seseorang apa yang kita perlukan? Dan apa yang kita harapkan? Nah, kedua hal inilah yang akan banyak kita bicarakan pada tulisan saya kali ini. Kita mulai dari yang kita perlukan terlebih dulu. Untuk memulai bisnis hal yang tidak bisa kita hilangkan dan pastinya kita perlukan ialah modal(Come On Man! Pacaran aja perlu modal). Dalam bisnis Modal adalah suatu kekayaan/aset yang kita punya disaat kita memulai sebuah bisnis. Misalnya saja kita ingin memuka sebuah counter penjualan handphone, kita tentu harus memiliki tempat, keahlian, dan pastinya dana. Setelah kita memiliki itu semua, tentu kita memiliki tujuan yang ingin kita capai. Nah, hal yang ingin dicapai itu biasa kita sebut dengan laba/untung. Siapa coba yang memulai bisnis dengan tujuan rugi? Laba/untung ialah jika hasil akhir dari 1 periode bisnis kita melebihi modal yang kita miliki. Jika terjadi sebaliknya kita bisa di katakan sebagai businessman yang gagal atau rugi. Jadi seandainya kita memulai bisnis pada tahun 2010 awal dengan modal dana sebesar 5juta rupiah di sebuah tempat yang kita kontrak dan di akhir tahun 2012 kita masih tetap dengan 5juta rupiah tadi, Untung atau rugikah kita? Well,jika hal itu terjadi kita digolongkan orang yang rugi. Kenapa? Karena modal yang kita punya tidak begerak maju. Dan logikanya hasil dari bisnis kita tadi hanya untuk membayar kontrakan dan memberi kita makan saja. Kemana untung yang kita bicarakan tadi? Inikah yang kita harapkan ketika memulai bisnis tadi? Puaskah anda dengan hal seperti ini?
Saya rasa hal duniawi diatas cukup untuk memberi bayangan tentang apa yang akan kita bicarakan berikutnya. Bisnis yang kita lakukan di dunia dapat kita analogkan dengan bisnis yang kita lakukan dengan Allah. Kita sama – sama memerlukan modal dan mengharapkan untung. Tetapi modal dan untung yang kita bahas sangat jauh berbeda dengan yang terjadi di dunia. Mungkin didunia banyak hal yang bisa dikatakan sebagai untung(uang, tempat, keahlian),tapi dengan Allah kita hanya memiliki satu untung yang kita tuju, yaitu Surga. Dan untuk mendapatkan Surga modal apa yang kita perlukan? Apa yang harus kita lakukan selama berbisnis?
Kita dilahirkan di dunia sebagai seorang muslim. Untuk mendapatkan surgaNya kita diberi lima modal dasar, yaitu rukun iman. Untuk mempermudah analoginya kita ambil contoh rukun iman yang kedua, sholat. Dari lahir kita telah diberi modal sholat wajib sebanyak lima waktu. Yah, anggap saja bisnis kita dimulai sejak usia kita mencapai balig. Ketika seseorang mencapai usia balig ia akan dikenakan denda berupa dosa jika meninggalkan sholat. Jadi bukannya untung malah denda yang ia dapatkan. Tapi apakah jika selama hidup setelah usia balig kita taat dan tidak penah melalaikan sholat kita dianggap untung? Pikirkan hal itu sekali lagi. Sholat wajib tadi kita analogkan dengan 5juta si pedagang handphone tadi. Awalnya kita punya sholat wajib. Dan sampai usia sekarang masih tetap hanya menjalankan sholat wajib apa tidak rugi namanya? Ada banyak sholat yang bisa kita tambahkan dalam bisnis kita agar menaikan keuntungan kita disaat akhir. Dan Surga dijanjikan Allah pun tidak hanya 1 tingkat saja. Tidak tertarikkah untuk naik ke surga yang lebih tinggi tingkatannya dan menjadi orang yang lebih tinggi derajatnya di hadapan Allah yang menjadi klien anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar